Jumat, 12 Desember 2008

Kenapa saya selalu sakit perut ?

Dalam praktek sehari hari sering dijumpai pasien datang dengan berbagai keluhan sakit perut.
Definisi sakit perut atau nyeri abdomen atau Functional Gastro Intestinal Disorder(FIGD) seringkali tumpang tindih dengan gangguan lainnya seperti sindroma fatigue kronik, fibromyalgia dan chronic pelvic pain.
Yang termasuk FIGD :
-Dispepsia fungsional
-Iritable Bowel Syndrom
-Dispepsia menyerupai gastritis
-Dispepsia dengan gangguan motilitas
-Kembung perut fungsional
-Gangguan cerna tidak spesifik
-Nyeri abdomen fungsional
-Diare fungsional
Sakit perut kronis atau FIGD ternyata didasari tidak saja fisik, tetapi psikologis dan biologis. Pada pasien dengan FIGD terjadi sensasi viseral dari saluran cerna yang abnormal dan pola gerakan usus yang patologis. Kontibusi dari faktor psikologis dan fisiologis bervariasi pada setiap pasien.
Beberapa faktor psikologis pada FIGD adalah pengalaman masa kecil dan stres sosial yang sedang berlangsung.
Iritable bowel sindrom (IBS) pada dewasa menunjukkan adanya pencetus berupa gabungan antara faktor psikis dengan kepekaan usus akibat infeksi
Penanggulangan FIGD
-Diberikan obat-obatan simptomatik untuk menanggulangi gejala-gejala yang menonjol. Untuk gejala saluran cerna bagian bawah dapat diberikan makanan berserat, pencahar,antispasme (anticholinergik dan obat relaksasi otot polos) dan anti diare.
-Untuk gejala saluran cerna atas dapat diberikan H2 antagonis dan prokinetk
-Penanggulangan masalah psikologis , gali apakah ada perasaan takut terhadap sesuatu. Sedang menghadapi ujian , ulangan, presentasi di kantor, problem keuangan, atau problem keluarga.
Obat anti depresi perlu diberikan bila ada depresi, terbukti obat anti depresi dapat menghilangkan nyeri meskipun tidak ada depresi.
Pada pasien yang memiliki gejala menetap yang tidak bereaksi terhadap penanggulangan diatas,sangat mungkin ada faktor psikologis yang berkaitan, untuk itu perlu dicari tanda-tanda emosi yang tertekan dan bantu pasien untuk mengaitkan gangguan nyeri dengan faktor psikologis dan tekanan hidup lainnya.
Dianjurkan untuk menerapkan strategi dibawah ini:
-Sediakan waktu untuk mendengarkan keluhan pasien, jangan hanya difokuskan gejala dan konsultasi dengan terburu-buru
-Hindari investigasi pemeriksaan tanpa ada indikasi klinis, pasien jangan dirujuk kesana-kemari
-Beri penekanan pada peranan pasien sendir untuk mengatasi masalahnya
-Hindarkan membarikan terapi yang tidak perlu
-Terapi yang tepat dan konsisten dapat mencegah perburukan dan melindungi pasien dari operasi yang tidak diperlukan