Sabtu, 06 Desember 2008

Faktor resiko Stroke

Di Indonesia diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke,sekitar 25% atau sekitar 125.000 orang meninggal dan sisanya mengalami cacat ringan atau berat. Menurut Yayasan Stroke Indonesia (April 2007) stroke menjadi penyebab kematian ketiga setelah jantung dan kanker
Faktor resiko stroke berbaur dengan faktor resiko penyakit jantung. Beberapa faktor adalah herediter, yang lainnya adalah gaya hidup, sebagian lainnya belum diketahui.
Faktor resiko stroke termasuk tekanan darah tinggi, sakit jantung, merokok, jumlah sel darah merah tinggi dan transient ischemic attacks.
Serangan iskemia yang sementara adalah stroke ringan yang dapat mengakibatkan kelumpuhan sementara, kebingungan, atau kehilangan rasa pada satu sisi tubuh atau anggota badan, gelap sebentar atau kehilangan penglihatan sementara, khususnya pada sebelah mata, atau tidak dapat bicara atau kesulitan mengucapkan kata-kata atau mengucapkan kata-kata yang tidak jelas (American Heart Association,2000). Sebagai tambahan adanya distres psikologis dihubungkan dengan seperti perasaan akan mendapatkan stroke yang fatal (May et al,2002,dalam Taylor,2004).
Ekspresi kemarahan juga tampak dihubungkan pada stroke, ini adalah seperti pada penyakit jantung koroner dan hipertensi, ekspresi kemarahan pada level rendah memerlihatkan pada pertahanan yang rendah (Eng.Fitzmaurice, Kubznsky, Rimm, & Kawachi, 2003, dalam Taylor,2004).
Stroke meningkat dengan bertambahnya usia, lebih banyak terjadi pada laki-laki, lebih banyak pada Afro Amerika yang memunyai diabetes. Memiliki riwayat keluarga. Insidens 45-64 tahun