Selasa, 26 Agustus 2008

Adopsi Pohon

Daerah perluasan dari Taman Nasional Gede Pangrango merupakan peninggalan wilayah Perhutani yang sebelumnya ditanami eucaliptus.

Disela-sela tanaman tersebut, telah lama menjadi perkebunan rakyat yang ditanami sayuran.

Tanah tersebut tampak gembur dan kering. Dengan kemiringan kontur antara 20 sampai 30 derajat, sangat mungkin terjadi longsor.

Berbatasan dengan kawasan, sudah dipenuhi dengan perkebunan sayuran, seperti wortel, kol,brokoli dll.

Menurut petugas TNGP tanah-tanah disini sudah dimiliki oleh orang dari Jakarta, dan penduduk setempat sebagai petani penggarap saja.

Dengan program adopsi pohon yang dicanangkan oleh TNGP rasanya kita perlu untuk menyebarkan informasi ini secara meluas dan masif sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Sebaliknya dari pihak TNGP diperlukan keseriusan dan keterbukaan dalam pengolahan dan laporan khususnya keuangan, sehingga kepercayaan masyarakat penyumbang perlu dijaga.

Dalam kesempatan mengikuti penanaman pohon yang dilakukan secara simbolis oleh kawan-kawan dari PWC, saya sempat ngobrol dengan seorang yang sedang berkebun di kawasan tersebut sebut saja A (23tahun) mengatakan ia siap kalau disuruh keluar dari kawasan tersebut, dan A mengatakan bahwa dari pihak penyelenggara akan memberikan kambing atau sapi sebagai kompensasinya, tapi tidak mengetahui kapan akan diberikannya.
Kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat penyumbang kepada pihak terkait hendaklah harus benar benar dijag